A. Kajian Teori
Kajian teoretis atau landasan teori merupakan pola pikir yang digunakan sebagai sumber untuk memecahkan masalah. Winarto, dalam Arikunto (2010:104). Anggapan dasar atau landasan teori atau postulat adalah sebagai titik tolak pemikiran yang sebenarnya diterima oleh penyelidik. Bahwa setiap penyelidik dapat menentukan postulat yang berbeda. Berdasarkan penelitian tersebut, maka tinjauan teoretis yang perlu dikembangkan dalam penelitian ini adalah sebagai berrikut.
1. Definisi Optimalisasi
Optimalisasi adalah proses pencapaian suatu pekerjaan dengan hasil dan keuntungan yang besar tanpa harus mengurangi mutu dan kualitas dari suatu pekerjaan. Mengoptimalkan berarti menjadikan paling baik, paling tinggi atau paling menguntungkan. (Grahacendikia, 2009: 23). Optimalisasi adalah pencarian nilai terbaik dari yang tersedia dari beberapa fungsi yang diberikan pada suatu konteks. Dengan proses, cara atau perbuatan mengoptimalkan. (Oktavia, 2010 : 25)
Optimalisasi merupakan belajar dari kesalahan-kesalahan dan setiap terjadi kesalahan pikiran apa yang salah dan apa yang seharusnya dilakukan. Dengan demikian juga bisa terhindar dari kesalahan yang sama dan yang terpenting adalah dapat lebih cepat menguasai hal yang baru,
Dari uraian mengenai pengertian optimalisasi di atas, maka dapat dinyatakan bahwa optimalisasi merupakan proses, cara perbuatan mengoptimalkan suatu usaha dengan hasil yang maksimal. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan taraf pendapatan masyarakat yang kaitanya dengan budidaya ikan lele, sehingga kelompok pembudidaya ikan lele selalu berkecukupan akan kebutuhan hidup dan menjadi kehidupan yang sejahtera.
Bahwa untuk mengoptimalkan suatu usaha dibutuhkan adanya pelatihan-pelatihan yang diarahkan pada suatu potensi yakni di budidaya ikan lele. Karena prospek usaha yang sangat bagus dan pasar yang mendukung.
2. Pelatihan Budidaya Ikan Lele
a. Pelatihan
1) Pelatihan
Pelatihan adalah suatu proses dimana orang-orang mencapai kemampuan tertentu untuk membantu mencapai tujuan organisasi. Oleh karena itu, proses ini terikat dengan berbagai tujuan organisasi, pelatihan dapat dipandang secara sempit maupun luas. Secara terbatas, pelatihan menyediakan para pegawai dengan pengetahuan yang spesifik dan dapat diketahui serta keterampilan yang digunakan dalam pekerjaan mereka saat ini. Mathis, (2002:11).
Pelatihan merupakan bagian dari investasi SDM (human investment) untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan kerja, dan dengan demikian meningkatkan kinerja pegawai. Pelatihan biasanya dilakukan dengan kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan jabatan, diberikan dalam waktu yang relatif pendek, untuk membekali seseorang dengan keterampilan kerja Simanjuntak (2005:46). Proses mengajarkan karyawan baru atau yang ada sekarang, ketrampilan dasar yang mereka butuhkan untuk menjalankan pekerjaan mereka Dessler (2009:78).
Berdasarkan beberapa pengertian di atas bahwa pelatihan sangatlah dibutuhkan untuk kelancaran memulai usaha dalam meningkatkan mutu sumber daya manusia dalam dunia usaha yakti budidaya ikan lele. Terkait dengan keterampilan dan kemampuan yang diperlukan untuk membudidayakan ikan lele yang sekarang dilakukan. Pelatihan budidaya ikan lele berorientasi ke masa sekarang dan membantu untuk menguasai keterampilan dan kemampuan (kompetensi) yang spesifik untuk keberhasilanya.
2) Tujuan pelatihan
Tujuan pelatihan adalah untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap karyawan serta meningkatkan kualitas dan produktivitas organisasi secara keseluruhan, dengan kata lain tujuan pelatihan adalah meningkatkan kinerja dan pada gilirannya akan meningkatkan daya saing Diana, Anastasia (2001:223). Bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan, sehingga mampu meningkatkan kompetensi individu untuk menghadapi pekerjaan di dalam organisasi sehingga tujuan organisasi dapat tercapai Veithzal, (2004:226). Dan untuk mengembangkan keahlian, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan lebih cepat dan lebih efektif Moekijat, (2000 : 2). Tujuan pelatihan ini utamanya adalah meningkatkan produktivitas atau atau hasil kerja pegawai, atau dengan kata lain adalah untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja tiap pegawai. Notoatmodjo, Soekidjo (2003:101).
Berdasarkan beberapa pengertian di atas bahwa tujuan pelatihan adalah untuk meningkatkan kemampuan usaha budidaya ikan lele dalam memenuhi kebutuhan tuntutan cara bekerja yang paling efektif pada masa sekarang. Pelatihan dapat meningkatkan kemampuan, pengetahuan, keterampilan dan perubahan positif. Hal ini diharapkan akan dapat meningkatkan produktivitas dari pembudidaya ikan “SUMBER AGUNG”. Dengan adanya pelatihan budidaya ikan lele, kelompok pembudidaya ikan lele “SUMBER AGUNG” menjadi tahu tentang budidaya ikan lele yang sebenarnya, Sehingga akan memperoleh ilmu baru yang diterapkan di usahanya yaitu budidaya ikan lele.
3) Manfaat pelatihan
Manfaat pelatihan adalah mengurangi kesalahan produksi, meningkatkan produktivitas, meningkatkan kualitas, meningkatkan fleksibilitas karyawan, respon yang lebih balk terhadap perubahan, meningkatkan komunikasi, kerjasama tim yang lebih baik, dan hubungan karyawan yang lebih harmonis Tjiptono, (2003 : 215). Pelatihan sebagai alat untuk memperbaiki penampilan/kemampuan individu atau kelompok dengan harapan memperbaiki performance organisasi. Marzuki (2005 : 28).
Berdasarkan pengertian di atas bahwa manfaat lain dari pada pelatihan adalah memperbaiki standar keselamatan dalam melakukan tindakan. Hal ini menunjukan bahwa banyak manfaat yang didapat dari pelatihan bididaya ikan lele yakni adanya perubahan-perubahan membudidayakan ikan lele.
a. Budidaya ikan lele
Ada sekitar 106 jenis ikan lele (catfish) di Indonesia yang potensial untuk di budidayakan. Namaun yang popular dan di budidayakan hanya sedikit, salah satunya adalah Clarias batrachus atau yang di kenal dengan sebutan lele local. Ikan lele merupakan salah satu ikan konsumsi penting di Indonesia. Bagi penggemar ikan, lele bukanlah jenis ikan baru di negeri ini, karena di perairan tawar nusantara ditemukan beberapa jenis lele Kordi ( 2004:13).
Lele merupakan ikan air tawar yang saat ini sedang naik daun dan menjadi bahan pembicaraan. Rasanya yang gurih dan kandungan gizinya yang tinggi, membuat permintaan ikan tidak pernah putus dan terus meningkat. Melangitnya harga ikan laut akibat naiknya bahan bakar solar sebagai penggerak perahu nelayan, kekhawatiran masyarakat atas berbagai flu hewan, serta penggunaan bahan pengawet, seperti formalin dan borak dalam industri makanan, ikan laut, dan asin, membuat masyarakat cenderung beralih konsumsi ikan air tawar yang masih hidup, murah, dan segar. Hal tersebut berimbas pada harga ikan lele di pasaran yang terus membaik. Tentunya, ini merupakan kabar gembira bagi pembudidaya lele. Seharusnya mereka lebih bergairah dan giat lagi dalam meningkatkan produksi lelenya. Fenomena ini tentunya merupakan kabar gembira dan peluang besar bagi peminat yang ingin membudidayakan lele dengan harapan bisa meraup untung dari usaha ini. Surya Gunawan, ( 2009:33).
Usaha budidaya ikan lele yang mempunyai prospek sangat menguntungkan, karena ikan lele ini mempunyai kelebihan dan keunggulan bila dibandingkan dengan ikan air tawar lainya, antara lain terletak pada pertumbuhanya yang cepat dan tahan terhadap lingkungan yang jelek. Dengan budidaya ikan lele masyarakat Desa Timbangreja Kecamatan Lebaksiu diharapkan mampu meningkatkan perekonomian di sektor usaha perikanan. Adapun langkah-langkah persiapan budidaya ikan lele sebagai berikut :
1. Penyiapan kolam tempat budidaya ikan lele
Ada berbagai macam tipe kolam yang bisa digunakan untuk tempat budidaya ikan lele. Setiap tipe kolam memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing bila ditinjau dari segi usaha budidaya. Untuk memutuskan kolam apa yang cocok, harap pertimbangkan kondisi lingkungan, ketersediaan tenaga kerja dan sumber dana ada. Yusuf, Bachtiar (2006:52) berpendapat bahwa tidak ada patokan dalam ukuran kolam yang akan dipakai sebagai tempat pembesaran tetapi disesuaikan dengan luas lahan yang ada.
2. Pengeringan dan pengolahan tanah
Sebelum benih ikan lele ditebarkan, kolam harus dikeringkan telebih dahulu. Lama pegeringan berkisar 3-7 hari atau bergantung pada teriknya sinar matahari. Sebagai patokan, apabila permukaan tanah sudah retak-retak, kolam bisa dianggap sudah cukup kering.
Pengeringan kolam bertujuan untuk memutus keberadaan mikroorganisme jahat yang menyebabkan bibit penyakit. Mikroorganisme tersebut bisa bekembang dari periode budidaya ikan lele sebelumnya. Dengan pengeringan dan penjemuran, sebagian besar mikroorganisme patogen akan mati.
Setelah dikeringkan, permukaan tanah dibajak atau dibalik dengan cangkul. Pembajakan tanah diperlukan untuk memperbaiki kegemburan tanah dan membuang gas beracun yang tertimbun di dalam tanah. M. Gufran, H Kordi (2007:137) mengatakan bahwa pengolahan tanah kolam dan tambak bertujuan memperbaiki kondisi tanah dasar seperti pada pengeringan, juga untuk memperbaiki struktur dan tekstur tanah agar menjadi subur dan membuat tanah menjadi stabil, meningkatkan pH tanah yang berarti juga meningkatkan pH air, memperbaiki lapisan tanah dasar yang porous menjadi kedap air, memperbaiki dasar pelataran agar pengeringan air sewaktu-waktu lebih lancer.
Bersamaan dengan proses pembajakan, angkat lapisan lumpur hitam yang terdapat di dasar kolam. Lumpur tersebut biasanya berbau busuk karena menyimpan gas-gas beracun seperti amonia dan hidrogen sulfida. Gas-gas itu terbentuk dari tumpukan sisa pakan yang tidak dimakan ikan.
3. Pengapuran dan pemupukan
Pengapuran berfungsi untuk menyeimbangkan keasaman kolam dan membantu memberantas mikroorganisme patogen. Jenis kapur yang digunakan adalah dolomit atau kapur tohor. M. Gufran, H Kordi (2007:142) mengatakan bahwa pengapuran yang dilakukan rutin selama pemeliharaan dimaksudkan mengantisipasi adanya fluktuasi pH yang menyolok setiap harinya.
Pengapuran dilakukan dengan cara ditebar secara merata di permukaan dasar kolam. Setelah ditebari kapur, balik tanah agar kapur meresap ke bagian dalam. Dosis yang diperlukan untuk pengapuran adalah 250-750 gram per meter persegi, atau tergantung pada derajat keasaman tanah. Semakin asam tanah semakin banyak kapur yang dibutuhkan.
Pemupukan awal ditunjukan untuk peningkatan produksi biota budidaya, tetapi biota sendiri tidak memanfaatkan pupuk secara langsung. Akan tetapi pemupukan tetap dilakukan. Pupuk yang diberikan ditunjukan untuk memasok unsur hara yang sangat diperlukan seperti nitrogen, fosfor, dan kalium. Pupuk yang digunakan untuk usaha budidaya perairan sama dengan yang digunakan untuk usaha pertanian.
Masa persiapan awal, pengeringan dan oksidasi dengan mudah akan mengurangi kandungan N organic namun justru meningkatkan C dan P organic. Ketidak seimbangan ini harus diantisipasi dalam masa persiapan, sehingga pemberian dalam bentuk urea (N) merupakan upaya yang diajukan untuk meningkatkan proses dekomposisi bahan organik.
Sedangkan pemupukan susulan ditujukan untuk mempertahankan kecerahan air dan memasok unsur hara yang sangat diperlukan seperti nitrogen, fosfor, dan kalium. Pemupukan sebaiknya dilakukan setiap dengan dua minggu dengan dosis 25 kg urea dan 15 kg TSP untuk mempertahankan kecerahan antara 30-40 cm. pemberian pupuk harus dilakukan setelah ganti air.
4. Pengaturan air kolam
Ketinggian air yang ideal untuk budidaya ikan lele adalah 100-120 cm. Pengisian kolam dilakukan secara bertahap. Setelah kolam dipupuk, isi dengan air sampai batas 30-40 cm. Biarkan kolam tersinari matahari selama satu minggu. Kualitas air yang baik untuk budidaya ikan lele haruslah memiliki variable-variabel fisika, kimia dan biologi yang baik. yusuf, bachtiar (2006:11)
Dengan kedalaman seperti itu, sinar matahari masih bisa tembus hingga dasar kolam dan memungkinkan biota dasar kolam seperti fitoplankton tumbuh dengan baik. Air kolam yang sudah ditumbuhi fitoplankton berwarna kehijauan dan sudah siap ditabur bibit lele.
5. Pemilihan benih unggul
Benih yang ditebar harus benih yang benar-benar sehat. Ciri-ciri benih yang sehat gerakannya lincah, tidak terdapat cacat atau luka dipermukaan tubuhnya, bebas dari bibit penyakit dan gerakan renangnya normal. Untuk menguji gerakannya, tempatkan ikan pada arus air. Jika ikan tersebut menantang arah arus air dan bisa bertahan berarti gerakan renangnya baik.
Ukuran benih untuk budidaya ikan lele biasanya memiliki panjang sekitar 5-7 cm. Usahakan ukurannya rata agar ikan bisa tumbuh dan berkembang serempak. Dari benih sebesar itu, dalam jangka waktu pemeliharaan 2,5-3,5 bulan akan didapatkan lele ukuran konsumsi sebesar 9-12 ekor per kilogram.
6. Cara penebaran benih
Sebelum benih ditebar, lakukan penyesuaian iklim terlebih dahulu. Caranya, masukan benih dengan wadahnya (ember/jeriken) ke dalam kolam. Biarkan selama 15 menit agar terjadi penyesuaian suhu tempat benih dengan suhu kolam sebagai lingkungan barunya. Miringkan wadah dan biarkan benih keluar dengan sendirinya. Metode ini bermanfaat mencegah stres pada benih.
Tebarkan benih ikan lele ke dalam kolam dengan kepadatan 200-400 ekor per meter persegi. Semakin baik kualitas air kolam, semakin tinggi jumlah benih yang bisa ditampung. Hendaknya tinggi air tidak lebih dari 40 cm saat benih ditebar. Hal ini menjaga agar benih ikan bisa menjangkau permukaan air untuk mengambil pakan atau bernapas. Pengisian kolam berikutnya disesuaikan dengan ukuran tubuh ikan sampai mencapai ketinggian air yang ideal.
b. Potensi perekonomian
1) Potensi alam
Sumber daya alam adalah semua kekayaan berupa benda mati maupun benda hidup yang berada di bumi dan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia (Abdullah, 2007:3). Sumber daya alam seperti air, udara, lahan, minyak, ikan, hutan dan lain-lain merupakan sumberdaya yang esensial bagi kelangsungan hidup manusia. Oleh karena itu persoalan mendasar sehubungan dengan pengolahan sumber daya alam adalah bagaimana mengelola sumber daya alam tersebut agar menghasilkan manfaat yang besar-basarnya bagi manusia dengan tidak mengorbankan kelestarian sumber daya alam itu sendiri. Fausi, Ahmad (2004:1). Sumber daya alam adalah unsur-unsur alam baik hayat maupun non hayatiyang dibutuhkan oleh manusia untuk memenuhi kesejahteraan hidupnya. Supriharyono (2000:177).
Dari pengertian di atas, bahwa potensi alam harus di manfaatkan sebaik-baiknya. Potensi alam pada Desa Timbangreja Kecamatan Lebaksiu adalah perairan yang melimpah, dan kondisi lingkungan yang mendukung, Hal ini potensi yang sangat besar untuk membudidayakan ikan lele, karena usaha budidaya ikan lele yang utama dibutuhkan dalam membudidayakan ikan adalah manajemen air. Dengan memanfaatkan potensi alam yang begitu besar khususnya diperikanan ini akan manjadi peningkatan pendapatan bagi pembudidaya.
Dari uraian tersebut bahwa memanfaatkan sumber daya alam akan meningkatkan di sektor perekonomian juga membangun kesejahteraan bagi Indonesia, karena pendapatan masyarakat semakin meningkat.
2) Sumber Daya Manusia (SDM)
Keberkelimpahan tenaga kerja adalah satu asset dalam pembangunan. Ginting, Perdana (2009:226). Kelimpahan tenaga kerja yang murah tidak menguntungkan bagi pembangunan. Oleh sebab itu bila diharapkan suatu produk berkualitas tinggi maka tangan-tangan yang melakukanya harus pula berketrampilan tinggi. Kualitas sumber daya manusia ini menyangkut dua aspek juga, yakni aspek fisik (kualitas fisik), dan aspek non fisik (kualitas non fisik) yang menyangkut kemampuan bekerja, berfikir, dan keterampilan-keterampilan lain. Notoatmojo, Soekidjo (2003:3). Oleh sebab itu, upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia ini juga dapat diarahkan kepada kedua aspek tersebut. Upaya inilah yang dimaksudkan dengan pengembangan sumber daya manusia.
Kualitas sumber daya manusia dipandang sebagai salah satu faktor kunci dalam era perdagangan bebas. Tjiptoherijanto, Prijono (2002:5). Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi di samping faktor kewirausahaan (entrepreneurship) yang dipandang sebagai faktor kunci dalam era perdagangan bebas. Pada hakikatnya berpangkal pada kualitas sumber daya manusia pekerja yang handal.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas bahwa Tujuan utama dari manajemen sumber daya manusia adalah untuk meningkatkan kontribusi sumber daya manusia dalam meningkatkan potensi perekonomian. Oleh sebab itu sumber daya manusia tersebut harus dikelola sedemikian rupa sehingga berdaya guna dan berhasil guna mencapai tujuan yaitu kesejahteraan peda pembudidaya ikan lele. perubahan-perubahan dalam meningkanya sumber daya manusia di sektor perikanan itu akan berakibat pada meningkatnya pendapatan atau perekonomian.
Jika sumberdaya manusianya lemah itu tidak akan menjadi sebuah perubahan. Namun, jika sumberdaya manusianya tinggi dia memanfaatkan apa yang ada dalam potensi dirinya. Begitu juga dengan kondisi potensi alam yang besar. Dengan kedua potensi yang sangat mendukung itu akan terjadi nilai kesuksesan dengan memanfaatkan potensi alam dan potensi diri.
3) Pendapatan
Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal entitas selama suatu periode, jika arus kas masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal. Weygantd (2011:109). Pendapatan adalah arus masuk atau penyelesaian (kombinasi keduanya) dari pengiriman atau produksi barang, memberikan jasa atau melakukan lain yang merupakan aktivitas utama atau aktivitas centra yang sedang berlangsung. Skousen (2010:161). Pendapatan adalah kenaikan kotor (gross) dalam modal pemilik yang dihasilkan dari penjualan barang dagang, pelaksanaan jasa kepada klien, menyewakan harta, peminjaman uang, dan semua kegiatan usaha profesi yang bertujuan untuk memperoleh penghasilan. Niswonger (2006:56).
Dari pengertian di atas disimpulkan bahwa pendapatan adalah hasil kerja atau usaha yang diperoleh dari biaya produksi dan hasil produksi. Besar kecilnya pendapatan tergantung pada jenis yang di jalaninya. Di sini usaha yang di jalaninya adalah di sektor perikanan yakni usaha budidaya ikan lele. Komoditas hasil budidaya yaitu ikan lele dapat diterima oleh masyarakat luas dan dapat diterima oleh berbagai lapisan masyarakat dan hasil dari budidaya ikan lele dapat dikonsumsi sendiri sebagai pemenuhan gizi keluarga dan hasil lebihnya dapat dijual sebagai pendapatan keluarga , sehingga keluarga tersebut akan lebih sejahtera.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar